[Artikel ini
sudah pernah ditampilkan di News dan Blog HPFI tanggal 20 Desember 2010.
Ditampilkan kembali karena pada PP selanjutnya kita akan mengulas tentang tema
yang sama yaitu ramalan.]
Buku ke-5 Harry Potter
menunjukkan kepada kita lebih jelas tentang mengapa Voldemort ingin membunuh
Harry. Kita juga diperkenalkan pada bola kristal yang menyimpan ramalan, yang
disimpan di hall of prophecy di Departeman
Misteri. Lebih jauh, kita diajak untuk memercayai ramalan Sybill Trelawney,
yang sebaliknya pada seri-seri sebelumnya, tampak sangat meragukan.
Saat melamar
pekerjaan sebagai guru Hogwarts pada Albus Dumbledore, Trelawney membuat sebuah
ramalan. Demikian isi ramalan itu:
"Yang
memiliki kekuatan untuk menaklukkan Pangeran kegelapan sudah dekat…dilahirkan
kepada mereka yang telah tiga kali menantangnya, dilahirkan bersamaan dengan
matinya bulan ketujuh…dan Pangeran Kegelapan akan menandainya sebagai
tandingannya, tetapi dia akan memiliki kekuatan yang tidak diketahui Pangeran
Kegelapan…dan salah satu harus mati di tangan yang lain, karena yang satu tak
bisa hidup sementara yang lain bertahan”
Mengetahui
separuh ramalan itu, Voldemort kemudian memutuskan untuk membunuh Harry Potter
dengan maksud mencegah ramalan itu terjadi. Namun tindakannya itu hanya
merupakan bunuh diri dan justru membuat ramalan itu menjadi nyata. Saya yakin
Anda pernah membayangkan, bagaimana seandainya Voldemort tidak pernah
mengetahui ramalan itu? Karena sedikit perbedaan itu bisa membuat
nasib Harry dan Voldemort berbeda. Ya, Voldemort sendiri yang telah membuat
ramalan itu menjadi kenyataan. Kalau Anda pernah dengar, ini disebut self
fulfilling prophecy atau ramalan yang dipenuhi sendiri.
Self-fulfilling
prophecy adalah sebuah ramalan/prediksi yang secara langsung atau tidak
menyebabkan prediksi itu menjadi kenyataan, karena feedback positif antara
kepercayaan dan perilaku. Contoh sederhananya adalah: Jika Astoria percaya
bahwa pernikahnnya dengan Draco akan gagal, maka dia akan takut melakukan
kesalahan dan akhirnya kesalahan itu benar-benar terjadi sehingga pernikahannya
benar-benar gagal. Contoh lainnya: Bila orang-orang percaya pada prediksi bahwa
harga minyak akan naik, itu menyebabkan orang-orang takut dan membeli minyak
dalam jumlah banyak. Akhirnya minyak menjadi langka dan harganya benar-benar
mnjadi naik.
Self-fulfilling
prophecy pada awalnya adalah sebuah definisi yang salah dari sebuah situasi
yang menyebabkan tindakan baru yang menyebabkan konsepsi yang salah tadi
menjadi “benar”. Tapi bagi seorang peramal, Trelawney misalnya, ini adalah
sebuah pembuktian bahwa ia benar sejak awal. Dengan kata lain, sebuah ramalan
dinyatakan benar ketika itu sebenarnya salah dan dapat memengaruhi orang, baik
melalui ketakutan (seperti Voldemort yang takut dikalahkan) atau kebingungan
logis, sehingga reaksi orang tersebut memenuhi ramalan yang salah.
Dalam dunia
literature klasik maupun modern, self-fulfilling prophecy sering digunkan
sebagai alat dalam cerita untuk menjelaskan alasan suatu tindakan, termasuk
dalam Harry Potter. Ketakutan Voldemort akan ramalan itu membat dia bertindak
yang menyebabkan ramalan itu terpenuhi. Keputusannya untuk dating ke Godrc’s
Hollow malam itu telah mengikat takdirnya dengan Harry. Seperti kata
Dumbledore, Harry punya pilihan untuk tidak menghadapi Voldemort. Tapi kenyatan
bahwa Voldemort tak akan berhenti mencari Harry sebelum Harry mati, menyebabkan
Harry harus menghadapinya.
Trelawney dan
Ramalan
Sejak awal kita
sering diberikan gambaran bahwa Trelawney adalah guru yang kurang kompeten, dan
bahwa mata pelajarannya adalah cabang ilmu sihir yang paling tidak akurat.
Kelas ramalan sering kali diremehkan, bahkan Dumbledore pernah berpikian untuk
meniadakan saja pelajaran itu setelah Dolores Umbridge memecat Trelawney.
Ramalan, baik
yang dibuat oleh Trelawney atau bukan, memang tidak selalu terjadi. Beberapa
kali Trelawney meramalkan maut pada Harry Potter dan itu tak terjadi. Firenze,
dari bangsa Centaurus yang ramalannya terkenal jitu, juga salah meramalkan
Harry akan mati dalam pertempuran menghadapi Dark Lord.
Tapi di sisi lain
beberapa ramalan benar terjadi. Ramalan Treawney di buku Prisoner of Azkaban,
tentang seorang abdi yng akan bersatu dengan tuannya dan membantu kebangkitan
tunnya, ternyata terjadi. Ramalan memang bisa terjadi tapi itu tidak pasti.
Karena itu, baik di dunia Muggle mupun penyihir, ramalan sangat berbahaya.
Ironisnya, seorang peramal seperti Trelawney tidak akan menyadari akibat dari
ramalan yang dibuatnya.
(Hedva.
Referensi: Harry Potter Wikia tentang Sybill
Trelawney dan Wikipedia tentangSelf-fulfilling prophecy.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar